(Foto Detik.com) |
Jakarta - Penurunan sedikit nilai dolar Amerika Serikat(AS) tidak lantas bisa membuat Indonesia tenang.
Saat ini nilai tukar dolar AS telah mengalami sedikit penurunan dari level Rp 14.000 menjadi Rp 13.958. Namun diperkirakan dolar bisa 'ngamuk' lagi jelang pertemuan The Federal Reserve atau bank sentral Amerika.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan pada dasarnya pemerintah tetap harus waspada terhadap penurunan nilai tukar dolar karena itu dinilai hanya untuk sementara.
"Ini hati-hati karena ini masih temporary karena masih ada tekanan-tekanan ke depan yang terdekat tanggal 1 sampai 2 Mei karena The Fed mau melakukan pertemuan," kata Lana kepada detikFinance, Jumat (27/4/2018).
"Banyak yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga dan tentu ini akan direspons (penguatan dolar). Tapi tanggal 1 Mei kan kita libur jadi tekanan berkurang kalau tanggal 2 di sini tanggal 3 lah pengumannya, bisa jadi kalau the fed naikin suku bunga," sambungnya.
Tidak ada komentar: