Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Politik

Ekonomi

Berita Nasional

Berita Internasional

Tsaqafah

Klik Gambar

» » » Inilah Alasan HTI "Menang" Lagi di PTUN

Massa HTI di sekitar gedung PTUN

HTI MENANG LAGI DI PTUN 7 MEI 2018

Oleh: Umar Sanusi
Mengikuti jalannya proses persidangan HTI vs pemerintah, publik dikejutkan fenomena unik yang dilakukan para jamaah pendukung HTI. Dipimpin oleh salah seorang ulama, para jamaah langsung melakukan sujud syukur. Sujud kemenangan yang biasa dilakukan oleh seorang muslim.

Sepertinya logika publik tidak sama dengan logika HTI. Publik tentu berpendapat, ditolaknya gugatan HTI atas pencabutan BHP HTI adalah sebuah kekalahan. Mengapa justru dianggap oleh HTI sebagai kemenangan?

 Jika kita lihat karakter HTI sebagai organisasi dakwah, bisa jadi ini adalah kemenangan. Yaitu kemenangan di dalam menjelaskan kepada publik bahwa HTI adalah kelompok dakwah yang elegan, politis, intelektual dan agamis. Jauh dari tuduhan bahwa HTI adalah ormas garis keras, fundamentalis, radikal dan anti Pancasila.

Branding negatif yang selama ini dituduhkan pemerintah kepada HTI, bisa disaksikan secara langsung oleh masyarakat luas. Tentu saja secara politik, ini justru menjadi kekalahan pemerintah.

Artinya, jika pesan HTI ini ditangkap oleh masyarakat secara luas, ke depan HTI pasti akan mendapatkan dukungan lebih besar lagi. Pada saat yang bersamaan, masyarakatpun semakin memahami arogansi kekuasaan yang diduga kuat mengintervensi sidang PTUN.

Dan ini justru kontra produktif terhadap pemerintah yang ingin mendapatkan dukungan dan simpati publik. HTI berhasil menunjukkan sikapnya yang elegan. Kokoh dalam memegang visi misinya. Idealis, santun , bermoral dan agamis.

Munculnya dukungan dari kalangan intelektual kampus, tidak hanya para mahasiswa, bahkan level profesor. Berikut ulama dan santrinya juga akan memperkuat branding HTI sebagai gerakan intelektual yang agamis.

Inilah modal besar berupa kepercayaan publik yang akan dikelola oleh HTI di waktu yang akan datang.Dan sejauh ini dukungan itu sudah tergambar. Baik dukungan di dunia nyata ataupun di dunia maya. Bahkan di saat sidang, tagar dukungan terhadap HTI, sempat memborong 7 level sekaligus di trending topic tweeter.

Tentu kita masih ingat, ketika kader - kader HTI dipersekusi oleh sebuah ormas di berbagai daerah, justru masyarakat semakin simpati terhadap HTI. Rasa ingin tahu masyarakat terhadap HTI juga semakin tinggi.

Dan dukunganpun semakin mengalir. Dan jika isu hasil sidang PTUN ini bisa dikelola dengan baik oleh HTI. Tidak menutup kemungkinan, masa depan HTI semakin bersinar di masa- masa yang akan datang.

Jika kita jeli melihatnya, sesungguhnya BHP HTI di dalam situasi ini kurang begitu bermakna. Karena jika HTI mendefinisikan dirinya sebagai organisasi dakwah. Maka HTI terlihat lebih berfokus kepada dakwah. Tidak berfokus kepada BHP.

Sebagaimana dinyatakan oleh Rahmat S Labib, di hadapan jamaah pasca sidang PTUN bahwa perjuangan dakwah tak akan berhenti karena BHP. Karena dakwah adalah perintah Allah. Sedangkan melaksanakan perintah Allah tetap wajib, baik ada BHP ataupun tidak.

Maka siapakah yang menang pada sidang kali ini? Jika dilihat dari sisi hukum tentu pemerintah yang menang. Tetapi jika dilihat dari sisi politik, pemerintah kalah telak.

HTI menang lagi di sidang PTUN 7 Mei 2018. Dan selanjutnya HTI akan mendapatkan ruang debat lagi, dalam skala yang lebih besar, yaitu pada sidang banding nanti. Dan sekali lagi perbincangan tentang khilafah sebagai ajaran Islam disediakan secara gratis oleh pemerintah.()

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply